Universitas Terbuka Dorong Santri Mandiri dan Pesantren Berkelanjutan melalui Sociopreneurship Bio-Sirkular

Tangerang, 12 Oktober 2025 — Dalam semangat memperingati Hari Santri Nasional dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Universitas Terbuka (UT) melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dosen Tahun 2025 bertajuk “Mewujudkan Santri Mandiri dan Pesantren Berkelanjutan: Implementasi Sociopreneurship Bio-Sirkular dalam Semangat Hari Santri dan Pencapaian SDGs.”
Kegiatan yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Islah, Desa Cisauk, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, pada 12 Oktober 2025 ini diinisiasi oleh Dr. Vivi Indra Amelia Nasution, M.A, selaku Ketua Tim PkM Dosen Universitas Terbuka, dengan dukungan dari Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Dr. Eha Saleha, M.Si., Anggota Tim, Dr. Hasrianti, M.Si (Dosen SPs UT), Dinda Prifaty Nareswara, M.I.Kom (Staf UT), dan Hilma Erfiani Baroroh, Lc., M.Hum. (Dosen FHISIP).

Program ini melibatkan sejumlah pesantren mitra di wilayah Cisauk dan sekitarnya, di antaranya Pondok Pesantren Al-Islah di bawah pimpinan Ustadz Muksin Humasi, S.Pd.I, TPQ Darul Ulum Suradita yang dikelola oleh Aris Zuniati, Pondok Pesantren Mathla’ul Hidayah yang diwakili oleh Neneng Qotrunnada, perwakilan dari Pesantren Nurul Ihsan, Kranggan Serpong serat Ketua RT 13 RW 09 Suradita Ibu Henny Wijaya. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 80 peserta yang terdiri atas santri, pengajar, dan masyarakat sekitar, serta mahasiswa Universitas Terbuka Susi Aliah yang turut berperan sebagai fasilitator lapangan dan pendamping pelatihan.
Program pengabdian ini bertujuan memberdayakan santri melalui penerapan konsep sociopreneurship bio-sirkular, sebuah pendekatan wirausaha sosial yang menggabungkan prinsip keberlanjutan ekonomi dengan kelestarian lingkungan. Melalui pelatihan dan pendampingan, para santri didorong untuk mengembangkan unit usaha produktif yang dapat memperkuat kemandirian ekonomi pesantren serta mendukung pencapaian SDGs di tingkat lokal. “Kami ingin menanamkan semangat sociopreneurship yang selaras dengan nilai-nilai pesantren dan prinsip pembangunan berkelanjutan. Santri bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga motor perubahan sosial di lingkungannya,” ujar Dr. Vivi Indra Amelia Nasution.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Eha Saleha, M.Si menegaskan pentingnya sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam membangun ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan. Menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen UT dalam mengintegrasikan hasil pembelajaran dan penelitian ke dalam kehidupan masyarakat, sehingga manfaat pendidikan tinggi dapat dirasakan secara luas.
Program PkM ini menghadirkan berbagai sesi pelatihan dan praktik langsung. Dr. Vivi Indra Amelia Nasution, M.A membuka kegiatan dengan paparan tentang Peran Santri dalam Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), menekankan pentingnya kontribusi pesantren dalam pembangunan berkelanjutan. Dilanjutkan oleh Dr. Eha Saleha, M.Si yang membahas Implementasi Sociopreneurship sebagai Model Ekonomi Pesantren untuk menumbuhkan kemandirian dan kreativitas santri.
Materi berikutnya disampaikan oleh Dinda Prifaty Nareswara, M.I.Kom melalui praktik Pilah Sampah Organik sebagai langkah awal penerapan ekonomi sirkular. Dr. Hasrianti, M.Si memandu pelatihan pembuatan pakan ikan mandiri melalui Budidaya Maggot (Black Soldier Fly), sementara Neneng Qotrunnada menutup sesi dengan praktik Teknik Hidroponik Sederhana untuk ketahanan pangan pesantren.
Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, Universitas Terbuka juga menyerahkan sejumlah hibah sarana produktif kepada pesantren mitra, meliputi bibit ikan mas, bibit ikan lele, pakan ikan, bibit maggot sebagai bahan pakan, bibit tanaman, bibit pohon, serta peralatan dasar untuk sistem hidroponik. Hibah ini diharapkan menjadi modal awal bagi pesantren dalam mengembangkan unit usaha produktif yang ramah lingkungan dan berorientasi pada kemandirian ekonomi.
Kegiatan ini juga menjadi perwujudan visi dan misi Universitas Terbuka untuk menghadirkan pendidikan tinggi yang inklusif, terbuka, dan berdampak bagi masyarakat. “Melalui Prinsip No One Left Behind menjadi dasar kami dalam setiap inisiatif pengabdian. UT hadir untuk memastikan bahwa pendidikan dan pemberdayaan tidak berhenti di ruang kelas, tetapi menjangkau seluruh lapisan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia, termasuk komunitas pesantren,” ujar Dr. Vivi menegaskan.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Islah, Ustadz Muksin Humasi, S.Pd.I, turut menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Ia menyebut bahwa program ini memberikan manfaat nyata bagi para santri, tidak hanya dalam memperdalam ilmu agama, tetapi juga dalam menumbuhkan kemampuan kewirausahaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Melalui kegiatan ini, Universitas Terbuka menegaskan komitmennya terhadap pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan pencapaian SDGs, khususnya pada bidang pendidikan berkualitas (SDG 4), pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8), serta konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (SDG 12). Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi penggerak perubahan sosial yang inklusif dan berkelanjutan di tengah masyarakat.

